Wedding Organizer dan Wedding Planner, Ini bedanya!


Calon pengantin di era sekarang bisa dibilang sangat beruntung, karena ada banyak penyedia jasa yang bersedia membantu mewujudkan pernikahan impian. Setelah momen menyatakan "I do" mereka bisa langsung memilih wedding organizer dan wedding planner mana yang bisa menurunkan level stres, saat mempersiapkan pernikahan. Hanya saja masih banyak yang sulit membedakan antara pekerjaan wedding organizer dengan wedding planner. Meski istilah keduanya terdengar familiar tapi banyak yang belum bisa membedakan secara tegas, karena dianggap memiliki tugas yang mirip.

Tidak hanya calon pengantin yang harus paham apa perbedaan keduanya, sebagai penyedia jasa persiapan pernikahan penting juga untuk memiliki pemahaman ini. Mengapa? Dengan mengetahui perbedaannya, maka Anda dapat memilih skill atau keahlian mana yang sesuai dengan fungsi. Alhasil Anda bisa fokus pada keahlian itu untuk mematangkan profesionalitas dalam bekerja. Bonusnya tentu ini akan mendatangkan banyak calon klien ketika Anda bekerja profesional.

Lalu, apakah bedanya wedding planner dengan wedding organizer?

Penjelasan sederhananya, wedding planner mulai bekerja sejak dari hari pertama calon pengantin sepakat untuk menikah hingga hari pernikahan. Jadi kepada wedding planner-lah calon pengantin akan menceritakan segala sesuatu tentang hari pernikahan impiannya. Lalu yang dilakukan wedding planner kemudian adalah menarasikan impian itu menjadi konsep pernikahan serta mereferensikan vendor-vendor yang dapat mewujudkan semuanya.

Sedangkan wedding organizer yang dilakukan adalah mengurusi atau organize vendor-vendor serta semua logistik sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan. Jika wedding planner bekerja sejak awal proses persiapan pernikahan, maka wedding organizer bekerja mendekati hari pernikahan yang biasanya sebulan atau dua bulan sebelum hari pernikahan. Wedding organizer nantinya yang akan mengontak seluruh vendor yang sudah dipilih serta memastikan segala kebutuhan pernikahan bisa disiapkan sesuai kesepakatan serta waktu yang ditentukan.

Setelah memahami perbedaan fungsi dan tugas keduanya, maka kita bisa mempelajari keahlian apa yang sebaiknya dimiliki oleh wedding organizer dan wedding planner.

Skill yang wajib dimiliki wedding planner :

  • Mampu menangkap keinginan calon pengantin serta berpikir kreatif untuk mewujudkan pernikahan impian mereka.
  • Mengikuti perkembangan tren perhelatan pernikahan yang tengah digemari.
  • Memiliki koneksi yang baik dengan beragam vendor agar bisa memenuhi pernikahan impian klien yang sesuai anggaran mereka.
  • Memiliki kemampuan untuk menegosiasikan harga, karena wedding planner wajib menjaga biaya pernikahan tidak melebihi anggaran yang disiapkan oleh calon pengantin.
  • Mampu membangun mood serta memberikan solusi ketika calon pengantin menemukan kesulitan dalam mewujudkan konsep pernikahan yang diinginkan.
  • Memiliki kemampuan time management yang baik sehingga segala persiapan berjalan sesuai linimasa yang sudah disepakati bersama calon pengantin.

Skill yang wajib dimiliki wedding organizer :

  • Memiliki kemampuan untuk fokus pada detail, baik itu detail pada persiapan pernikahan atau detail pada saat pernikahan.
  • Memiliki kemampuan memimpin yang baik untuk mengorganisir vendor-vendor dengan baik sehingga semua persiapan bisa diselesaikan sesuai target linimasa yang sudah disepakati.
  • Menjadi time keeper yang baik pada saat gladi resik dan saat acara pernikahan berlangsung.
  • Memahami apa saja yang menjadi kebutuhan pengantin, keluarga pengantin, dan tamu pengantin.
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan segala pihak yang terlibat. Karena wedding organizer lebih banyak terlibat saat mendekati hari H, di mana ketegangan semakin meningkat, maka penting untuk memiliki kemampuan komunikasi yang positif dan rileks. Sehingga calon pengantin dan semua pihak yang terlibat bisa menikmati setiap prosesi yang berlangsung.
Pada akhirnya calon pengantin akan merasa puas ketika wedding planner dan wedding organizer yang digunakannya juga berperan selayaknya seorang sahabat. Artinya baik wedding planner maupun wedding organizer harus memiliki pikiran yang terbuka serta client oriented atau menempatkan diri sebagai calon pengantin. Dengan begini bisa memahami segala kebutuhan serta kekuatiran yang muncul selama persiapan hingga hari pernikahan. Dan layaknya seorang sahabat, harus bisa menyampaikan pendapat dengan objektif tapi dengan tujuan untuk mewujudkan pernikahan yang diimpikan. Alhasil semua yang dikerjakan berdasarkan passion dan profesionalitas. Inilah yang nantinya akan menjadi "suara" bagi portfolio Anda dan mendatangkan banyak calon klien baru.

Komentar

Postingan Populer